Calon Arang

Tadi siang saya menemani mama ke rumah sakit, dokternya wanita, memberi beberapa diagnosis yang bisa dilewati tapi harus dengan kuat dan tidak takut. Lalu melihat wajah mama dan merasa sedih juga. Saya jadi mengingat pepatah 'we're busy growing up and forget that our parents also growing old' saya punya banyak mimpi- mimpi. Mau jadi ini itu, mau kesana kemari. Selalu saya ceritakan semua sama orang tua tunggal saya ini, lalu tadi siang tersadar tidak ada satupun mimpi kaki gatal saya yang melibatkan si Ibu. Saya jadi sedih. berapa jauh selama ini saya menyedihkan hatinya? mengingat yang telah pergi dan melupakan yang ada di sisi. atau mungkin karena selalu ada Ibu saya disini.

Harus juga saya melakukan sesuatu untuk yang selalu ada. Tapi apa? saya tidak mau janji manis.

Sembari menunggu proses dari konsultasi sampai ke farmasi saya menghabiskan satu buku karya Pramoedya Ananta Toer yang judulnya Calon Arang. bukunya tipis, isinya dongeng. Yang tidak putih pink kuning dan terlalu indah tapi cukup dalam dan menambah banyak kata di kamus saya.
tentang Calon Arang, seorang janda sekaligus tukang sihir dan jago teluh. sangat jahat di gambarkannya Calon Arang ini, tapi satu hal. yang walau sangat jahat pun ia tetap sangat menyayangi satu- satunya anak perempuannya.

Lagi- lagi mengingatkan saya sama mama.

Kalau dilihat dan diingat mama saya itu orang kuat. Tidak pernah saya lihat ia menangisi lagi suaminya selain pada hari ayah saya pergi. atau mungkin saya cuma sekedar tidak lihat? kalau diingat- ingat lagi saya yang malah tersedu di atas normal hari- hari sedih yang lalu itu. Intinya kok ternyata saya yang lebih cengeng. Kalau sekarang saya melabel diri sudah kuat, apalagi si mama? mungkin selevel Calon Arang (minus teluh dan sihir)

Sampai sore saya dirumah sakit, melihat muka- muka lelah
lelah mau pulang
lelah mau sembuh

Malamnya, saya menonton film layar lebar Indonesia yang diputar di RCTI, 7 hati 7 wanita 7 cinta. Lagi- lagi tentang wanita, para istri, anak remaja, permpuan malam, dokter wanita. Bagaimana pergumulan tiap tokoh yang digambarkan dramatis, tidak jarang juga bodoh. Digambarkan kuat dan bertobat, digambarkan penuh cerita.

Hari ini lengkap tentang wanita, padahal saya bukan feminis :p

Comments

Popular Posts